Peluang dan Potensi Investasi Jabar Mulai Diarahkan ke Wilayah Selatan dalam Jelajah investasi

 

Date : 31 Aug 2021 19:00 Wib | Read : | Category : General News | Write By : Humas


DPMPTSP- Pada 30 Agustus 2021, Pemerintah Provinsi Jawa bersama Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat memastikan keseimbangan investasi di wilayah Jawa Barat.

Jelajah Investasi merupakan agenda untuk dapat membuka peluang dan potensi investasi yang diarahkan ke Kawasan Jawa Barat bagian Selatan dan Utara.

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan bahwa Kawasan Jabar Selatan yang terletak dari Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Pangandaran mulai tahun ini akan dikebut melalui program Jabar Tengah Selatan (JTS).

JTS sendiri akan diperkuat melalui Peraturan Presiden (Perpress) dengan Kawasan Rebana Metropolitan. Program tersebut dibesut oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hendak memantapkan infrastruktur di Kawasan yang kaya akan potensi alam tersebut.

“Infrastruktur akan lebih mantap, dan investor akan lebih mudah mengakses kawasan ini,” katanya kepada tim Jelajah Investasi Jabar-Jateng 2021, Selasa (31/8/2021).

Pengembangan Kawasan Jabar Selatan sendiri merupakan prioritas dari pembangunan jangka menengah Panjang yang dikolaborasikan melalui pendanaan APBD, APBD Kab/Kota dan Swasta.

Total proyek investasi di selatan diperkirakan mencapai Rp7,9 trillun terbagi dalam sekitar 16 kategori pembangunan.

Menurut Wagub Jabar, meskipun sudah ada jalur Pantai Selatan (Pansela) namun untuk menuju selatan warga masih harus berputar karena banyak titik yang belum terkoneksi.

Dengan JTS maka jarak tempuh dari kawasan tengah ke selatan bisa diperpendek. Distribusi logistik dan perdagangan menjadi lebih lancar.

“Sehingga nanti orang yang ada keperluan ke daerah selatan tidak muter seperti sekarang. Nanti yang tadinya 100 kilometer bisa dicapai hanya 15 kilometer,” sebut Uu.

Jabar Selatan menurutnya memiliki potensi investasi yang beragam. Tidak seperti Rebana yang banyak mendorong pengembangan kawasan, di Selatan potensi datang dari sektor pariwisata, perikanan dan kelautan, juga energi baru terbarukan (EBT).

“Investasi di sektor pariwisata sangat terbuka, dari mulai penginapan, rumah makan. Energi baru terbarukan juga ada potensi bayu, yang memungkinkan nanti biaya energi di Jabar Selatan lebih ramah lingkungan. Potensi perikanan juga melimpah, ini karena jarang nelayan karena dianggap ombaknya tinggi,” tuturnya.

Urusan kebencanaan pun turut diantisipasi oleh Pemprov Jawa Barat. Uu mengatakan pihaknya sudah memetakan daerah di Jabar Selatan yang rawan bencana. Salah satunya adalah kawasan Garut Selatan yang kerap dilanda kasus pergerakan tanah.

“Kami memikirkan dan mengantisipasi rawan bencana ini,” ujarnya.

Program Jelajah Investasi Jabar Jateng 2021 diselenggarakan atas dukungan para sponsor yakni DPMPTSP Jawa Barat, Diskominfo Jawa Barat, PT Migas Hulu Jabar (MUJ), PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), Bank BJB, JNE Regional Jawa Barat, Bank Indonesia Jateng, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, Bank Jateng Syariah, JNE Regional Jateng, XL Axiata, dan Daihatsu Semarang. ***


Related Post