Green Energy Projects Di WJIS 2024 Ada Apa Aja Ya?

 

Tanggal Posting : 09 Sep 2024 12:33 Wib | Dibaca : | Kategori : Berita Umum | Penulis : Humas


DPMPTSP - GEOTHERMAL WORKING AREA TAMPOMAS didirikan pada tahun 2013, berdasarkan hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh Badan Geologi (ESDM). Survei ini melibatkan data geologi, geokimia, dan geofisika yang mendalam. Potensi panas bumi di Gunung Tampomas diperkirakan mencapai 32 MW dengan suhu reservoir sekitar 175°C.

Sistem panas bumi di kawasan ini kemungkinan terbentuk dari pencairan sebagian subduksi sejak periode Plio-Pleistosen. Struktur geologi Gunung Tampomas berkaitan erat dengan tektonik kompresi di selatan Pulau Jawa, di mana subduksi menghasilkan tegangan utama yang mengarah ke utara-selatan dan barat daya-timur laut. Sesar Sumedang yang terbentuk dari arah dorong ini mengontrol munculnya manifestasi panas bumi di area ini. Selain itu, rekahan di bagian timur laut tubuh Gunung Tampomas turut mengendalikan reservoir panas bumi.

Melalui perhitungan Montecarlo, dengan asumsi ketebalan reservoir 500 m, 1.000 m, dan 1.500 m, serta faktor-faktor lain seperti recovery faktor 25%, umur pakai 30 tahun, saturasi air 80%, porositas 10%, dan faktor konversi listrik 10% sesuai SNI 6482:2018, potensi cadangan di GWA Tampomas diperkirakan mencapai 32 MWe.

Lokasi Proyek: Wilayah Sumedang dan Subang, Jawa Barat
Luas Lahan: 27.010 Ha
Nilai Investasi: IDR 2,56 Triliun (USD 160 Juta, dengan estimasi 5 MUSD/MW untuk 32 MW)
Profil Pemilik Proyek: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

GEOTHERMAL WORKING AREA GALUNGGUNGdidirikan pada tahun 2014, dengan survei pendahuluan yang dilakukan oleh PT Energi Kinan Internasional. Survei ini melibatkan data geologi, geokimia, dan geofisika yang lengkap. Potensi panas bumi di Gunung Galunggung diperkirakan mencapai 220 MW dengan suhu reservoir sekitar 225°C. Rencana pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 55 MW di area ini diharapkan akan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2030, sesuai dengan RUPTL 2021.

Sumber panas bumi di Galunggung melibatkan Gunung Galunggung itu sendiri serta kemungkinan Gunung Kencana. Pola anomali resistivitas rendah di selatan Kawah Galunggung, yang merupakan batuan lempung hasil alterasi hidrotermal, berpotensi menjadi batuan induk pada sistem panas bumi ini. Diperkirakan, waduk prospek Galunggung terletak di bawah dan mengikuti pola batuan induk tersebut. Perhitungan Montecarlo menunjukkan bahwa dengan probabilitas 50%, total potensi panas bumi Gunung Galunggung mencapai 220 MW.

Lokasi Proyek: Wilayah Tasikmalaya & Garut dan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat
Luas Lahan: 57.330 Ha
Nilai Investasi: IDR 4,4 Triliun (USD 275 Juta, dengan kurs 1 USD = IDR 16.000)
Profil Pemilik Proyek: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


Post Terkait