Ubah Prilaku Buruk Kotori Citarum, Gerakan Sosial Mutlak Perlu

 

Tanggal Posting : 19 May 2016 11:59 Wib | Dibaca : | Kategori : Berita Umum | Penulis : Admin BPMPT


BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan, pangkal dari segala persoalan pencemaran di sungai Citarum adalah perilaku masyarakat, bukan tentang bagaimana membersihkan limbah di sungai Citarum. Perilaku masyarakat seperti menebang pohon di hulu, menanam di kemiringan yang berakibat erosi, kemudian di hilir membuang limbah industri dan rumah tangga, sulit untuk dihilangkan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Yang sulit itu mengubah perilaku-perilaku buruk tadi, kalau membersihkan atau mengeksekusi pencemaran itu mudah, TNI ditugaskan dua hari saja untuk menangani Cijagra selesai tapi setelah itu sampah muncul lagi,” kata Aher saat ditemui di Gedung Sate, Selasa (17/05).

Menurutnya, untuk mengubah perilaku komunal masyarakat yang tidak menjaga Citarum dari limbah diperlukan sebuah gerakan sosial yang melibatkan emosi massa seluruhnya. Oleh sebab itu dalam waktu dekat ini pihaknya akan menggaungkan sebuah gerakan sosial yaitu gerakan “Tidak” dan gerakan “Ayo”.

“Tidak” yang dimaksud adalah, tidak membuang limbah ternak, tidak membuang limbah rumah tangga, tidak membuang limbah industri dan tidak menggunduli hutan. Sedangkan gerakan “Ayo” yaitu, ayo hijaukan hutan, ayo olah limbah ternak menjadi bioenergi, ayo kelola sampah dan IPAL serta ayo bersihkan limbah Citarum.

“Mudah-mudahan dengan gerakan sosial ini lambat laun akan mengubah prilaku masyarakat dan Citarum akan kembali bersih,” harapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengadvokasi industri-industri yang membandel yang masih saja membuang limbahnya langsung ke sungai Citarum tanpa diolah dahulu. Saat ini, menurut catatan dari Gita Citarum dan peneliti di lapangan, hanya 25% industri yang mengolah dulu limbahnya sebelum dibuang ke Citarum, sisanya 75% langsung membuang tanpa pengolahan.


“Itu datanya, jadi saya mengimbau kepada seluruh pemilik industri yang menggunakan air Citarum untuk berpikir panjang kedepan, jangan hanya memikirkan keuntungan saja sebagai pebisnis tapi juga dipikirkan dampak buruk kalau perilaku terhadap air citarum buruk, mengotori, membuang limbah, dampaknya itu kan kepada jutaan orang, sawah, pangan, kawasan hilir bahkan Laut Jawa yang berakibat pada kesejahteran nelayan, panjang kan akibatnya,” tegas Aher.


HUMAS JABAR 


Post Terkait