Dampak Positif Investasi di Kabupaten Bekasi, Sutia Resmulya: Setidaknya Ada 6.732 Tenaga Kerja yang Terserap dari Ribuan Proyek

 

Tanggal Posting : 27 May 2021 11:53 Wib | Dibaca : | Kategori : Berita Umum | Penulis : Humas


DPMPTSP – Perekonomian Indonesia sempat mengalami kontraksi akibat wabah yang melanda saat ini. Tapi, hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap ekosistem investasi di wilayah Jawa Barat.

Pemerintah Kabupaten Bekasi melaporkan bahwa saat ini masih menjadi daerah yang memiliki realisasi penanaman modal mencapai Rp13,45 triliun hingga triwulan pertama 2021.

”Ini menjadi nilai positif, Kabupaten Bekasi masih dipercaya para investor untuk menanamkan investasi,” ujar kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Kabupaten Bekasi,  Sutia Resmulya.

Realisasi investasi di Kabupaten Bekasi mencapai 36,23 persen. Sutia Resmulya mengatakan meskipun di tengah masa pandemi COVID-19 geliat perekonomian di wilayahnya mulai berkembang, ditambah kondusifitas iklim investasi yang membuat para investor masih percaya untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bekasi.

Angka tersebut dari total penanaman modal di Jawa Barat pada triwulan pertama 2021 yakni Rp37,1 triliun.

Dikutip dari laman idxcannel, Realisasi investasi tertinggi berikutnya setelah kabupaten bekasi yaitu di Kabupaten Karawang sebesar Rp7,6 triliun atau 20,6 persen dari total investasi di Jawa Barat dan Kota Bandung sebesar Rp6,3 triliun atau 16,9 persen.

Sutia Resmulya mengatakan, selain nilai penanaman modal ini, sisi positifnya bagi daerah dengan industri terbesar di Asia Tenggara itu karena dari realisasi investasi ini dapat menyerap tenaga kerja.

”Dari data yang kami terima, setidaknya ada 6.732 tenaga kerja yang terserap dari ribuan proyek ini, jadi walaupun pandemi angka penyerapan tenaga kerja sangat tinggi,” ungkapnya.

Tingginya realisasi investasi di Kabupaten Bekasi, berasal dari industri di bidang otomotif hingga Rp7,86 triliun. Disusul sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp1,6 triliun, industri makanan sebesar Rp1,3 triliun, dan sisanya dari sejumlah sektor lainnya.

Dari sisi tenaga kerja, industri logam, mesin, dan elektronik paling banyak menyerap karyawan. Sedikitnya 4.475 tenaga kerja berhasil diserap setidaknya hingga triwulan pertama 2021, disusul sektor makanan dengan 692 tenaga kerja, dan otomotif sebanyak 684 tenaga kerja. Apalagi, tahun lalu wilayahnya mampu merealisasikan investasi senilai Rp37,32 triliun.

Hal itu jauh mengungguli Kabupaten Karawang di peringkat kedua dengan rasio 13,90 persen dan Kota Bandung di urutan ketiga dengan rasio 8,82 persen.

”Artinya, kita mampu merealisasikan 36 persen investasi hanya dalam waktu tiga bulan jika dibandingkan realisasi sepanjang tahun lalu. Geliat ekonomi di Bekasi masih bergairah,” ujarnya. ***


Post Terkait