West Java Invesment Report: Tutup Tahun 2021, Provinsi Jawa Barat Unggul dalam Realisasi Investasi di Indonesia

 

Tanggal Posting : 07 Feb 2022 16:03 Wib | Dibaca : | Kategori : Berita Umum | Penulis : humas


DPMPTSP- Pada Senin 7 Februari 2021, Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat menggelar West Java Invesment Report.

Berdasarkan data yang dirilis oleh BKPM/Kementerian Investasi, realisasi investasi di Jawa Barat mencapai 136 Triliun pada Tahun 2021. Capaian tersebut telah melampaui realisasi investasi tahun lalu yang terus mengalami penurunan akibat pandemic Covid-19.

Akan tetapi, pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat berhasil kembali melampaui target yang ditetapkan oleh BKPM yaitu Rp 127 triliun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa tahun ini investasi di Provinsi Jawa Barat ditargetkan hingga Rp 108 triliun.

“Jadi kelebihan Jabar adalah di High Tech manufaktur, salah satu ciri negara maju adalah negara yang berteknologi tinggi. Hal ini mendorong terjadinya sebuah percepatan, karena kami fokusnya di sana,” tutur Ridwan Kamil dalam West Java Invesment Report: Investasi Jawa Barat Juara.

Meski saat pandemi ada beberapa industri yang berpindah dari Jabar, para investor manufaktur teknologi tinggi tetap bertahan dan banyak yang berdatangan. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mencontohkan Amazon Web Services (AWS) yang ada di tiga lokasi dan akan melayani sampai Asia Pasifik.

"Jabar siap cover wilayah di luar Indoensia dengan manufaktur sebagai primadonanya. Ditambah, mohon dibedakan dengan provinsi lain, Jabar kan penduduk sudah hampir 50 juta, jadi tantangan dan potensinya the power of population," kata dia.

Untuk itu, penguatan SDM menajdi salah satu strategi utama yang disiapkan oleh Pemprov Jabar. Selain itu, dia mengaku turun tangan langsung untuk menarik investor strategis agar menanamkan modalnya di Jabar.

"Misalnya Amazon ini, saya yang turun tangan lobi sana sini, lobi PLN untuk tenaga angin di Sukabumi. Jadi pemimpinnya harus bisa juga, tidak sekadar seremoni begini," ujar Kang Emil.

inas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan berbagai inovasi untuk menarik investasi di daerah Jabar. Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan salah satu inovasi tersebut adalah digitalisasi dalam pelayanan.

"Mulai dari perizinan, promosi, kemudian pengaturan west java investment hub itu juga, kemudian bersosialisasi pun. Karena dengan adanya pandemi membuat kita lebih kreatif untuk hal itu," kata Noneng dalam West Java Investment Summit, Senin (7/1/2022).

Menurutnya, digitalisasi pelayanan ini bermula karena pandemi Covid-19, sehingga aktivitas fisik dan pertemuan langsung dibatasi. PMPTSP pun melakukan inovasi untuk tetap dapat melayani perizinan usaha melalui digitalisasi.

"Bagaimana mekanismenya semuanya dengan digital. Di tahun ini kami masuk innovation government award, termasuk penyelenggara keseharian kami itu juga by digital. Itu inovasi yang kami lakukan dan di tahun 2022 masih seperti itu," papar dia.

Noneng menyebutkan, pada 2021, pihaknya melakukan pertemuan dengan para investor asing dari 17 negara secara virtual. Pertemuan secara virtuali ini, kata dia, tetap akan dilakukan di 2022.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) jumlah investasi yang masuk ke Jawa Barat pada tahun 2021 mencapai Rp 136,1 triliun, setara 15,1% dari total realisasi investasi nasional pada tahun 2021. Ada USD 5.217,2 juta / Rp 75.036 triliun Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Jawa Barat pada periode tersebut.

Di saat yang sama, nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ke provinsi itu mencapai Rp 59.95 triliun atau sekitar 13% dari total PMDN Indonesia. Nilai PMA dan PMDN Jawa Barat tersebut masing-masing setara 17% dan 13% dari total PMA dan PMDN di Indonesia.


Post Terkait