Wujudkan Investasi Juara, Ridwan Kamil dan Erick Thohir Tawarkan Investasi di Jawa Barat ke Timur Tengah

 

Tanggal Posting : 11 Oct 2021 09:28 Wib | Dibaca : | Kategori : Berita Umum | Penulis : Humas


DPMPTSP- Dalam situasi pandemi, Provinsi Jawa Barat tetap menjadi destinasi terbaik di Indonesia untuk para Investor.

Pada triwullan ke II Tahun 2021, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama realisasi investasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp 72 triliun.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil dan Menteri BUMN Erick Thohir akan menawarkan investasi ke Timur Tengah.

Kawasan yang hendak ditawarkan adalah pengembangan aerocity di Majalengka dan investasi di bekas tanah PT RNI Subang yang ditawarkan oleh Pemerintah Jawa Barat kepada investor Timur Tengah. Menurut Ridwan Kamil, kedua Kawasan tersebut masuk ke dalam Kawasan Industri Metropolitan Rebana.

Hal tersebut terungkap usai pertemuan Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil dengan Menteri BUMN Erick Thohir serta Dirut PT PP dan PT Angkasa Pura di Gedung Pakuan Bandung, pada Sabtu 9 Oktober 2021.

"Mayoritas di Rebana yaitu di Subang di lahan bekas PT RNI dan di aerocity akan kita sosialisasikan di Timur Tengah," ucapnya.

Promosi dua Kawasan Rebana tersebut merupakan agenda dalam Pemerintah Pusat yaitu safari investasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

"Kebetulan Pemerintah Pusat berencana akan safari investasi di Abu Dhabi, di mana salah satu agendanya adalah mempromosikan investasi di kawasan Rebana ," katanya.

Menurut Ridwan Kamil, dalam safari investasi ke Timur Tengah tersebut, rencananya akan turut hadir bersama Erick Thohir karena ada keterkaitan dengan perusahaan milik BUMN.

"Kemungkinan saya juga ikut dan Pak Erick karena ada keterkaitan dengan BUMN," ujarnya.

Ridwan Kamil menuturkan, selama ini investor dari Timur Tengah jumlahnya terbilang sedikit yang menamankan modal asingnya di Jawa Barat. Mayoritas investasi asing di Jabar berasal dari kawasan Asia Timur seperti Jepang, Korea, Tiongkok dan Singapura.

Untuk itu, kata Ridwan Kamil perlu, langkah intensif menarik investor Timur Tengah ke Jabar. Salah satunya dengan cara "door to door" untuk meyakinkan investor.

"Makanya perlu lebih diintsnsifkan, kuncinya tidak jaga warung tapi "door to door" kita datangi dan yakinkan mereka," ujarnya. 

"Apalagi, Jabar kini memiliki kawasan potensial untuk investasi yaitu kawasan Rebana yang akan memiliki 13 kota industri baru," tambahnya.

Untuk lebih banyak menarik investor asing, Jabar kini juga tengah ngebut menuntaskan proyek tol Cisumdawu yang akan jadi akses penunjang menuju Bandara International Jawa Barat (BIJB). Tol Cisumdawu ditargetkan rampung akhir tahun 2021.

"Ada juga persiapan BIJB yang koneksi jalan tolnya akan tembus di akhir tahun ini, tadi ada masukan penguatan BIJB agar lebih kompetitif dan lancar lagi dalam urusan ekonominya," tuturnya

Ridwan Kamil menambahkan, selain dikenal sebagai daerah dengan investasi terbesar di Indonesia, Jabar juga kini sedang disorot positif oleh investor dunia setelah berdirinya pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Setelah pabrik baterai mobil listrik itu hadir di Karawang diproyeksikan mobil listrik Hyundai pertama bisa dijual mulai April 2022 mendatang.

"Jabar sudah disorot positif sebagai provinsi tempat produksi baterai mobil listrik Hyundai dan April 2022 mobil pertamanya buatan Karawang sudah bisa dijual secara umum," paparnya.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ridwan Kamil yaitu untuk menyepakati sejumlah langkah yang tepat untuk menarik investor.

 "Hari ini kita mencari jalan dan bersepakat untuk lebih agresif, Pak Gubernur nanti juga akan pergi ke Jepang dengan Menteri Perdagangan, kalau sama saya ke Abu Dhabi dan Eropa tidak lain untuk mendorong investasi di Jabar," tuturnya.

Erick mengatakan, dalam safari investasi itu, sejumlah perusahaan BUMN akan dilibatkan karena sudah memiliki partner internasional di berbagai negara. Salah satunya PT Pertamina di Balongan Indramayu.

"Kebetulan kami perusahaan BUMN yang saat ini punya banyak partner internasional yang bisa bekerja sama contohnya dengan Pertamina di Indramayu maupun baterai mobil listrik," ujar Erick.

Dirinya meminta semua pihak untuk tidak terus terjebak dengan isu Covid-19. Kendati pandemi masih menjadi perhatian serius dengan tetap waspada tetapi perekonomian juga harus terus ditingkatkan.

"Kita jangan terus terjebak isu COVID-19, memang kasusnuya harus kita tekan dan waspada tapi pasca-COVID-19 harus dimulai dari sekarang kita tidak mungkin ambil posisi selalu bertahan dan sekarang kita ambil kesempatan bagaimana investasi harus terus ditingkatkan karena saat ini kita menghadapi revolusi industri 4.0," tutur Erick.

Sumber: Jabarprov.go.id

 


Post Terkait